26/03/2016

Jelajah Jabodetabek #19 - Agenda Nginap Malam Sabtu di "Perkemahan ala Mongolia" di Kota Bogor

Sekitar mid Januari 2016 yang lalu, saya bareng belasan rekan kantor ngadakan acara wisata pribadi, untuk refreshing sekaligus mempererat chemistry tim. Pengennya menginap semalam di lokasi yang nggak terlalu jauh (biar nggak kemaleman ciiin... soal'e kami plan untuk kerja dulu baru berangkat), tapi masih berasa "ke luar kotanya" (alias di luar Jakarta) dan punya ruang terbuka untuk curhat semalaman.

Maka Bogor pun menjadi pilihan kami, dan setelah coba bandingkan beberapa opsi, teman saya selaku salah satu PIC menyarankan "The Highland Resort Park" karena konsep unik perkemahan ala Mongolia (Mongolian Camp) yang diusungnya serta letaknya yang cukup dekat dari curug (air terjun) nangka untuk kami hiking di pagi hari. Semua sepakat. Pesan kamar. Beresin kerjaan. Cabut deh. Hore!



Berangkat paling terakhir dengan seorang teman, kami berdua naik mobil dari Jakarta melewati Sentul dipandu peta online dimana jarak dari The Jungle ke Resort ini kira-kira masih 10 km. Sampai The Jungle sempat nyasar gitu saat mencari sebuah tikungan.

Bersyukur ada anak muda baik hati yang mandu kita pakai motor melewati area perkampungan yang kurang penerangan pas malam, via jl. Ciapus sampai ke depan Resort ini dan dia nggak mau dibayar pula. Mungkin karena arah kami searah dengan arah pulang dia, tapi rasanya amazed aja melihat hari gini masih ada juga orang tak dikenal yang menolak uang ucapan terima kasih.



Lampion warna warni yang digantung di area Resort berpendar cantik dalam kegelapan malam.



Menikmati makan malam.



Salah satu menu malam itu adalah sate bakar dengan aneka jenis daging, seperti udang, ayam, dan kambing..



Santap malam dilahap dengan lesehan di pendopo yang tersedia, sambil "meeting" dadakan. Topik sharing-nya masih nggak jauh-jauh dari kerjaan meski udah nggak di kantor. Haha...



Lepas 'tu kami nongkrong di terpal yang terbentang di lapangan rumput, persis di samping api unggun yang nyala apinya di-maintain oleh seorang pekerja Resort. Ditemani bulan purnama dan jagoeng bakar, ini waktunya foto-foto, nyanyi-nyanyi kecil dan cerita-cerita hingga tiba deadline jam kelayapan Mbak Cinderella alias tengah malam. Hanya saja suasana sedikit bising karena suara musik yang terlampau keras dari acara grup lain yang diadakan di gedung utama. Oh ya, ternyata dilarang bawa minuman dari luar, dan kami baru tahu belakangan gitu.



Yay, pagi pun tiba, setelah puas merem, saatnya keliling resort untuk lihat ada apa saja di sini. Btw, ini adalah bentuk kamar kami dari luar. Bangunan berbentuk silinder dengan atap runcing ini memang mirip dengan perkemahan Mongolia (coba deh, gugel "Mongolian Yurt"). Tapi dindingnya sudah pakai tembok permanen, sehingga kurang berasa rasa "kemah"-nya. Namun saya dengar ada tipe kamar tertentu yang pakai terpal, jadi semi-permanen gitu.



Suasana bagian dalam mirip dengan tenda nikahan dengan kain yang dipasang rapi dan lampu ukuran besar yang terpasang tepat di pusat langit-langit. Oh ya, ada beragam tipe kamar di Resort ini. Yang kami pesan bertipe "Camp Superior" dengan 4 kasur di lantai, 2 kasur di ranjang, kamar mandi dalam, serta TV kabel dan AC. Sayangnya beberapa provider hp tidak mendapatkan sinyal yang bagus di sini, tapi untuk nge-net ada wifi.



Isi tenaga dulu dengan sarapan pagi. Brekkie-nya prasmanan + pondokan seperti di hotel-hotel pada umumnya. Menu yang tersedia lumayan beragam, tapi untuk rasa average aja sih.



Di gedung utama tempat sarapan, ada lounge kecil yang bisa dipakai untuk duduk-duduk sambil pesan penganan yang ringan. Selain itu dari gedung ini kita bisa melihat suasana di luar: area permainan yang ketika saya datang dipenuhi oleh peserta training suatu perusahaan dan lapangan parkir yang memberi petunjuk bahwa ada kolom pemancingan di sebelahnya.



Senangnya pagi itu hari cerah. Gerimis turun jelang kami mau check out, jadi nggak terlalu mengganggu. Pengunjung bisa langsung mendaki ke curug nangka setelah makan pagi. Lalu sehabis balik dari hiking, bisa sempatkan putar-putar area Resort untuk mencoba fasilitas yang ada. Misalnya ada kolam renang kecil ini dengan dua buah perosotan (lurus dan melingkar) serta shower air berbentuk ember yang kerap ditemukan di waterpark.



Ada playground untuk anak-anak, juga satu kandang burung yang menjulang tinggi. Selain itu, lapangan rumput yang ada juga diberdayakan oleh perusahaan yang sedang menginap di sini menjadi tempat main games untuk training karyawan mereka.



Ada lapangan untuk main mini golf, lapangan bulu tangkis, kamar tipe lain yakni "Tree House", serta jalan setapak yang dipenuhi rerumputan dan bebungaan yang tertata rapi.



Ada mobil yang disediakan untuk keliling Resort kalau ogah puter-puter pakai kaki mengingat area ini cukup luas adanya.



Dengan mobil tadi, kami berkeliling melewati deretan "perkemahan" yang lain, yaitu tipe "Camp Standard". Seperti tipe kamar saya, kemah ini juga dilengkapi dengan lukisan ornamen, baik pada atap maupun dinding luar tiap-tiap kamar yang bentuknya mirip icon keriting pada kartu capsa. Ornamen ini menambah kesan "Mongolia"-nya mengingat Mongolia punya ciri khas memakai aneka ornamen tradisional. Di ujung juga ada bangunan yang berbentuk memanjang: dengar-dengar ini tipe "barrack" yang isinya untuk rame-rame gitu.



Ke belakang sedikit ada banyak rumah ala-ala efek rumah kaca (tapi bukan dari kaca) yang berisi pepohonan, sebagian dengan bunga di ujung tangkainya. Mungkin kalau pas musimnya lagi mekar semua, dalamnya akan jadi keren.



Ke belakang sedikit lagi, pengunjung akan menemukan tipe kamar yang lain, yaitu "Camp Apache" yang bentuknya ala-ala kemah indian dan asik untuk dijadikan lokasi foto-foto.



Di dekat kemah ada satu area lapang yang luas semacam outdoor shooting range. Btw, pagi-pagi di sini juga diadakan senam pagi bareng dengan sesama pengunjung Resort.



Selesai deeh... begitu kurang lebih isi tempat penginapan saya hari itu. Overall, Resort ini menawarkan suasana berbeda dari hotel atau villa pada umumnya karena bentuk bangunannya yang ala-ala perkemahan dan cukup luasnya area alam terbuka yang dimiliknya. Hanya rasanya agak overpriced gitu dimana harganya relatif cukup mahal, bahkan setelah didiskon jika pakai kartu kredit tertentu.


ALOHA...!! KEMANA LAGI YA DI JABODETABEK? SIMAK ULASAN BERBAGAI PILIHAN TEMPAT WISATA DI JABODETABEK DI DAFTAR ISI JELAJAH JABODETABEK!


EmoticonEmoticon