08/07/2016

Events #12 - Kupikir Pekan Raya Jakarta (PRJ) akan Sepi di Musim Libur Lebaran, Tapi Ternyata...

Hari kedua lebaran. Berhubung liburan kali ini saya nggak bikin rencana apa-apa (ceritanya lagi sok-sok nabung duid untuk my next Jelajah destination 😎 - akan kemana lagi saya? #jengjengjeng... Stay tuned di Bara Tinta! #eaaa #numpangiklan), saya pun ditodong Mama yang mulai kumat bosennya buat mampir sebentar ke PRJ Kemayoran.

Tepatnya sih, mama kasihan lihat saya cuma duduk bersila sambil ngupil nggak jelas di depan layar PC di kamar.

Dengan terpaksa saya mengiyakan, soalnya event ini 'kan tahunan gitu dan saya sudah berulang kali ikutan dari tahun ke tahun, jadinya merasa untuk apa ya datang lagi. Apalagi PRJ biasanya berjubel dengan manusia, sehingga banyak area yang bakal berubah fungsi jadi gang senggol. Tapi kupikir dan kupikir, mumpung lagi liburan dimana jalanan Jakarta super kosong (= banyak yang pulkam = no human no cry), PRJ pasti nggak gitu ramai ya.



Maka berangkatlah saya ke JI Expo, tepatnya masuk lewat pintu Zona Ungu. Ajak papa juga biar pas jumlahnya untuk menjelma jadi Trio Kwek-Kwek.



Karena papa sudah dewasa (usia >60 tahun), maka Beliau bisa masuk dengan gratis, sippp deh. Sedangkan mama dan saya yang masih geng kawula muda perlu bayar Rp 30.000 seorangnya (kena harga "Hari Libur", vs hari Rabu biasa yang harga sebetulnya Rp 25.000).



Oh ya, dapat brosur berisi aneka kupon sobek ini (papa yang masuk free nggak dapat). Tapi nggak terlalu perlu sih, karena tanpa perlu pakai kupon ini pun, stand di dalam umumnya sudah menawarkan harga yang tertera di kupon. Yang penting itu petunjuk buat ikut undian aja: soalnya mekanismenya pakai SMS.



Ada beberapa stand JIExpo Souvenir. Salah satu kupon yang dibagikan tadi bisa ditukar dengan souvenir cantik, namun hanya setelah kita melakukan pembelian tertentu. Dan menurut petugasnya, souvenir-nya hanya berupa stiker.



Wuah, ada stasiun radio di sini.



Strategi bisnis yang nampaknya cukup berhasil, yaitu banyak perusahaan consumer goods yang mem-bundle aneka produk mereka dalam satu paket dengan harga antara Rp 8.000 - Rp 15.000. Yang saya lihat laku keras adalah kompilasi macam-macam snack dari Indofood Fritolay Makmur yang dihargai miring ketimbang beli satuan di minimarket, yaitu 10ribu saja (Taro, Chiki, JetZ, Lay's, Chitato, dll). Banyak sekali pengunjung yang pulang sambil nenteng paket snack Indofood. Jadi pengen ikutan dagang di sini...



Seperti biasa ada pameran mobil, dan yang cukup menarik banyak perhatian orang untuk usil buka pintunya dan nengok interiornya adalah Electric Car dua pintu ini.



Ada banyak sepeda yang dijual, seperti sepeda lipat dengan model futuristik-minimalis yang sekarang mulai trend ini (harganya mahal siih, 12juta gitu kalau nggak salah).



Ada juga sepeda roda tiga yang bisa di-customize untuk bawa barang dagangan, yaitu dengan boks (HOT/COLD) di bagian belakangnya. Ini sepeda lohhh... (see, ada gowesannya). Mungkin GoJek atau GoBox di kemudian hari bisa pakai ini untuk antar barang? #justsayin'



Ada hall yang khusus menampilkan perkembangan ibukota saat ini. Komplit loh, mulai dari MRT, TransJakarta, Jakarta Smart City, Bank DKI, dan lainnya. Contohnya stand ini yang memberi info soal progress pembangunan MRT ke masyarakat. Ada replika mini bor MRT dan serta display terowongan keretanya yang bisa dipakai buat narsis.



Selain itu ada replika Monas yang menjulang tinggi sampai ke langit-langit gedung, dan ada cardboard Pak Wagub kita (seukuran manusia) buat yang mau selfie bareng.



Wuaah,... ada cardboard Pak Ahok juga, yang ramaaaii sekali antriannya karena begitu banyak orang mau ambil foto bareng Pak Gubernur. Bapak-Ibu-Koko-Cici-Ujang-Eneng, banyak yang wajahnya sangat excited untuk foto bareng, padahal hanya sama gambarnya saja.



Lanjut jalan, terdapat hall yang menampilkan barang dagangan dari beragam macam daerah di Indonesia.



Barang dagangannya macam-macam dan diselingi toko-toko komersil juga, mulai dari makanan dan minuman, barang kerajinan, pakaian, dll, termasuk juga kapak di gambar kanan atas (wuahh, pertama kalinya pegang kapak). Ada jasa juga, seperti klinik sengat lebah. Ada aneka hall yang tidak saya muat di sini, seperti hall yang khusus menjual perlengkapan dapur, peralatan rumah tangga, perabotan dan aksesoris untuk tidur, gadget dan network provider, dsb.



Kebelet buang air bukan masalah karena ada WC Portable. Ternyata WC semacam ini ada supplier-nya loh yang menyewakan. Untuk yang dipakai PRJ ini, ada situsnya kalau Anda ingin pelajari (sewatoilet.com). Wondering ada berapa banyak pemainnya di pasar saat ini dan seperti apa cash flow dari bisnis sewa toilet ini.



Seperti ini loh bagian dalamnya yang dibalut dalam dinding berwarna permen cerah. Lengkap dengan wastafel, sabun cuci tangan, cermin, dan kotak tisiu.



Ada lorong yang menjual makanan berat.



Ada kereta shuttle gandeng untuk memutari kompleks PRJ, bayarnya Rp 6.000 kalau nggak salah.



Suasana di bagian outdoor yang mengingatkan saya pada tempat belanja di Jepang dan Korea, hanya bedanya kurang semarak tanpa lampu kerlap-kerlip serta tinggi gedung yang pendek di sini (maklum karena hanya temporary stall).



Seperti biasa, banyak produsen kendaraan yang membuka stall dan letaknya bersebelahan sehingga pengunjung bisa langsung membandingkan tipe dan merk mobil yang satu dengan yang lain. Untungnya hari itu nggak hujan, meski mataharinya lumayan terik.



Banyak penjual makanan juga di area outdoor ini, seperti Bakpia Pathok 25 yang terkenal itu.



Ada mobil ambulans juga yang standby di PRJ.



Oh ya, kembali ke judul. Jadiiii... di jam makan siang ketika saya datang, PRJ sudah ramai, tapi masih okelah yaa.. belum sampai berjubel. Tapi setelah jalan 1 jam-an di PRJ, tahu-tahu visitor-nya makin banyak dan menjadi sangat banyak. Akhirnya gang senggol-nya muncul juga deh. Ternyata jalanan Jakarta yang kosong itu hanya tipuan ya. Haha... Masih ada banyak orang di Jakarta!



Salah satu benda paling berguna yang saya beli hari itu: Sendal Jepit. Ini enak banget loh sis dipakenya dan kepalanya terlihat kuat, nggak mudah putus. Stall yang menjualnya penuh gitu tadi. Hehe..


EmoticonEmoticon