30/04/2016

Jelajah Sydney #22 - Surprised: Ada Koleksi Mumi dan Lego Pompeii di Nicholson Museum di University of Sydney!

#throwbackJun2015


Siapa sangka di dalam University of Sydney ada museum. Ada dua bahkan, yaitu "Macleay Museum" dan "The Nicholson Museum". Saya sempat masuk ke salah satu di antaranya, yaitu 'The Nicholson Museum" yang diberi nama sesuai nama founder-nya: Sir Charles Nicholson. *Picture alert: ada gambar kepala mumi yang mungkin bisa mengganggu sebagian dari Anda di bawah*


Kelihatannya menarik nih. Di depannya saja ada beberapa pajangan koleksi antik seperti artefak dari batu yang sekilas mirip bathtub. Nggak yakin apaan, karena penjelasannya berbentuk teka-teki dan QR Code. Karena nggak penasaran-penasaran amat, jadi saya juga nggak buka link-nya. Lol.


Saatnya masuk. Gratis loooh..., nggak usah beli tiket apa-apa. Tadaaaa... beginilah penampakan di dalamnya.


Ada beberapa koleksi patung di sini. Contoh: patung di sebelah kiri yang memakai baju zirah dengan ukiran relief yang menarik. Atau patung marmer tanpa kepala di sebelah kanan (jenis patung ini disebut "Togatus") yang adalah koleksi antik dari tahun pertama sesudah masehi. Woh.


Contoh koleksi lainnya yang menarik adalah deretan patung ini dimana semuanya berpose sama, namun dengan ukuran dan tokoh yang berbeda. Ada yang ukurannya imut banget loh.


Aaaakh... ada replika kota Romawi kuno "Pompeii" yang dibuat dengan Lego, ceritanye masih belum kena erupsi gunung berapi nih. Nggak tahu kenapa, tapi adem aja ngeliatnya...


Tuh, tuh, tuh. Ada stadionnya segala. Keren yah.


Pengunjung museum bisa merakit Lego di sini, sudah tersedia. Kalau kakek nenek bisa ajak cucunya main ke sini nih...


Koleksi lainnya selain patung, misalnya seperti guci raksasa di sebelah kiri. Sedangkan di gambar kanan adalah semacam pilar dengan ukiran wajah Dewi Hathor di sisi depan dan belakangnya - dipahatnya pada abad ke-9 sebelum masehi loh.


Eik. Bikin kaget aja. Ada kepala sapi di sini. Tapi di penjelasannya tertulis 'banteng' (bull), yaitu sbb: "kepala dari kurban banteng dipotong, diberikan kutukan dan dibuang ke sungai. Isi kutukannya adalah agar orang-orang yang telah berkurban banteng itu beserta seluruh penduduk Mesir dijauhkan dari petaka, yakni sebaliknya agar petaka dijatuhkan kepada kepala banteng tersebut." Selain itu, ada koleksi organ tubuh lain, misalnya jantung yang diawetkan ini.


Wah. Ada sepasang kotak mumi di sini. Entah ada muminya juga atau nggak di dalamnya. Pada gambar atas adalah peti mati dari seorang wanita bernama "Meruah" yang memiliki gelar "Chantress of Amun Ra", yaitu wanita yang bisa main alat musik dan bernyanyi. Di gambar bawah adalah peti mati dari seorang pemuka agama bernama "Padiashikhet", dimana kualitas peti mati dan dekorasinya menunjukkan bahwa Padiashikhet adalah seorang pria berstatus tinggi.


Ada lagi kotak mumi dengan ukuran yang lebih kecil. Kali ini masih dibalut dengan kain kafan khas mumi.


Eik. Ini mumi beneran. Tengkorak kepala yang sudah menghitam namun masih cukup berbentuk. Ada otak manusia juga di sebelahnya.


Selain itu, juga ada ada mumi kucing di sini. *Hiks, mendadak iba karena tiba-tiba inget temen yang penyayang kucing banget..*


Karena di Aussie banyak burung Ibis, maka ada koleksi yang terkait dengan burung Ibis. Tak disangka, ternyata burung pun dimumikan. Jadi dulunya ada ibis-ibis yang dimumikan ("mummified ibis") dan disegel di dalam keramik berbentuk kerucut seperti pada gambar di atas.


Yang nggak kalah menarik adalah koleksi di atas. Tebak apa hayooo... Benda ini ditemukan pada tahun 1900 dalam sebuah kapal yang tenggelam dekat pesisir Afrika Utara pada abad pertama sebelum masehi dan merupakan sisa peninggalan "The Antikythera Mechanism", yang terbuat dari 32 roda gigi tembaga. Roda giginya bisa bergerak dan secara akurat memberikan info soal pergerakan astronomi (matahari, bulan, dan sejumlah bintang dan planet) untuk keperluan penanggalan dan astrologi loh.


Ada koleksi perhiasan kuno juga di sini, seperti anting, giwang, cincin, dan liontin dengan berbagai bentuk dan dari aneka material. Cukup sederhana dibanding aksesoris jaman sekarang yang bisa rieweh abis...


Kotak donasinya pun tampak keren karena merupakan wadah marmer dari Roma yang dibuat pada pertengahan abad kedua sesudah masehi, yang ditemukan di sebuah kebun anggur di Roma pada tahun 1826.


Bukan museum namanya kalau nggak jualan merchandise. Lucu niiih, salah satunya benda kenangannya ada kotak pensil berbentuk mumi ini, yang bisa mengingatkan visitor pada salah salah satu koleksi Museum Nicholson di dalam tadi. Meskipun kecil, Museum ini menarik juga loh, untuk dikunjungi. Gratis pula.~ #ayokemuseum


EmoticonEmoticon