28/12/2015

Jelajah Sydney #6 - Slurrppp!! Menyantap Seafood Segar nan Besar di Pinggir Teluk Blackwattle: It's Sydney Fish Market!

#latepost #throwbackFeb2015

Jadiii... ada satu tempat yang menurut saya worth coming banget untuk para turis, apalagi lokasinya mudah diakses dengan transportasi publik, yaitu Sydney Fish Market yang ada di Blackwattle Bay, Pyrmont. Adalah suatu culinary trip yang menyenangkan ditemani aroma laut yang seafood banget dan suara bising burung camar (seagull) yang sering jadi backsound di awal episode Spongebob.




Untuk menuju ke sini, saya dan beberapa teman naik kereta Light Rail dari Central Station. Begitu sampai di stasiun tujuan, cukup jalan sedikit dan menyeberang jalan mengikuti petunjuk arah di jalanan, dan voila! sampai deh di Sydney Fish Market (SFM). Ada beberapa jenis moda transportasi yang bisa membawamu ke SFM. Anda bisa cek di situs resminya untuk info lebih lengkap soal ini. Bau laut dan amis-amisnya seafood sudah tercium dari sejak saya keluar dari Light Rail, loh.



Wuaah... one busy place, a busy place! Banyak banget loh mobil yang ada di parkiran. Dan ternyata ada cukup banyak tenant yang memenuhi SFM ini - sebuah pasar ikan yang modern. Entah ada nggak sih, pasar ikan tradisional di Aussie yang modelnya kayak di Indo atau Korea gitu? atau semuanya memang modern ? Fyi, pasar ini buka dari jam 7 pagi setiap harinya.



Saatnya masuk. Tampak di lobby salah satu pintu, sejumlah pedagang yang menjual perkakas terkait makanan laut, misalnya cracker kepiting, alat pengupas udang (I need this!), garpu khusus seafood, tatakan iler untuk makan lobster (atau "lobster bibs" - heh), dan bahkan ada koleksi cetakan kue berbentuk hewan laut. Well, karena tempat parkir di luar penuh, maka nggak heran kalau di dalam berjubel dengan orang. Rame banget bro sis! Oh ya, menariknya ada Sydney Seafood School loh di sini.



대박, DAEBAK!! Look at this group of local lobsters! Dekat kepalanya lucu banget ada gerindil2 gitu... Bentuk bodinya malah kayak serangga, ya. Tapi looking fiery fresh dengan warna jingga pekatnya dan taburan ice crush. *tiba-tiba inget lagu diobok-obok: dingin-dingin dimandiin, nanti masuk angin...*



And these gigantic crabs, too.



Jangan lupa cek bagian udang dong, my baby bala-balaaa! Yang ini ukuran medium, ada yang besarnya juga. *dying*



Dan aneka seafood lainnya, seperti ikan tuna yang masih utuh (*ngiler*), ikan-ikan lain yang namanya asing buat saya (barramundi, leather jacket, snapper, dsb), ada juga yang sudah di-fillet, lalu juga ada baby octopus, squid, dan masih banyak lainnya. Di pasar ikan modern ini, tiap tenant punya merk dengan logonya masing-masing, dan para pegawainya juga punya seragam.



Yang juga menarik misalnya ada white fish bones: ini sudah tinggal tulang, kepala, dan ekornya saja. Dijualnya sudah nggak ada daging gitu. Hmmm.. Buat campuran masakan lain kali ya, biar lebih rich rasanya.



Tentunya Anda dapat pula menemukan aneka seafood olahan beku di sini.



Ada juga pedagang yang secara spesifik menjual aneka jenis keju (yang semuanya terdengar seperti bahasa planet bagi saya yang hanya tahu keju cheddar dan mozzarella, hehe). Misalnya ada keju Heidi Tilsit, Fontina D.O.P., Stelvio, Testun, Heidi Raclette, Mimolette, Caprinelle Tomme de Chevre, Ossau Iraty, dsb. Memang terlihat loooh variasinya saat disandingkan bareng-bareng: tekstur dan warna keju ternyata beda-beda dan banyak sekali.



Hmm, ini kayak condiment (pelengkap santapan) gitu. Sekilas sih mirip hasil blenderan bawang putih yang sering mama saya stok di kulkas untuk masak. Dan tadinya agak syok gitu denger namanya "Horse Radish" (kupikir itu olahan radish dengan campuran daging kuda - who knows, right). Nggak tahunya, menurut mbah Google memang ada tanaman yang namanya horseradish (yang ternyata pas diterjemahin, artinya itu lobak pedas) - Oh.



Ada juga Salmon Caviar yang sudah dikemas dengan rapi. Nggak semahal yang saya pikir. Selalu ngebayangin harga caviar itu puluhan sampai ratusan juta dimana rakyat jelatah seperti saya bisa nangis termehek-mehek kalau harus keluarin uang segitunya. Baru sadar kalau ternyata nggak semua caviar harganya ajubile. Yang super mahal itu misalnya yang warna hitam (Beluga Caviar). ~Err.. meski buat kantong saya Salmon Caviar ini masih mahal siih (hampir 400ribu untuk satu toples isi 100gr).



Ada juga toko buah di kompleks SFM ini.



Selain itu ada jus dan smoothie buah, sayur dan teh yang versi botolan alias ready-to-drink.



Ooh yaa.. jadi ada satu tenant yang mengundang antrian panjang pengunjung (one reason mungkin karena proses baking-nya yang bisa dilihat publik). Akhirnya saya juga beli karena lihat tampangnya (makanannya, bukan chef-nya) yang menggiurkan. Mereka menjual "Scallop & Cheese Aburi" dengan harga 10 AUD untuk 3 piece-nya. Isinya? Sesuai namanya: ada scallop, melted cheese, sedikit taburan salmon caviar (sepertinya), dan surprisingly ada nasi di dalamnya. The taste was not bad, tapi belum wow gitu.



Sooo... akhirnya saya dan teman-teman memesan seafood platter yang bisa dimakan ramai-ramai ini untuk makan siang kami. Seafood fiesta! Melihat gambar ini, sekarang saya jadi lapaaarrrr.



Nggak lupa side dish-nya (udah satu paket sama platter-nya). Yang saya ingat, calamari-nya itu wueenak banget. Bumbunya enak, dagingnya juga tebel. Dahsyat, deh. Noble mention-nya adalah Sashimi (harganya sekitar 14 AUD) yang dipesan teman saya (dan saya ikutan nyomot, haha). Rasanya enak banget, really good. Oh ya, ada teman lain yang pesan beer di sini. Saya lupa bir apa, tapi menurutnya rasanya enak dan birnya wangi gitu.



Oh ya, yang saya juga suka adalah suasananya. Again, tempat ini rame banget (mungkin karena saya datang di jam makan siang), jadi sangat sulit dapat tempat duduk. Tapi senangnya, ternyata kami bisa dapat kursi outdoor (meski akhirnya jadi semeja sama 3 pria bule lain), jadi pemandangannya langsung di pinggir teluk gitu. Bisa lihat laut, perahu, dan menikmati udara di luar.



Yang bikin suasananya juga berasa laut banget adalah karena ada banyak burung camar dan ibis di bagian outdoor (meski in fact, these guys ada dimana-mana siiih di Sydney). Mereka umumnya ngetem di atas payung tenda atau papan petunjuk. Kapan lagi ngeliat burung ibis yang segede kucing nongkrong di atas payung. Tapi hati-hati guys, soalnya mereka juga ngiler waktu lihat seafood yang kita makan. Mata mereka selalu lirik-lirik ke meja pengunjung dan kadang mondar mandir terbang di sekitar kita. Jadi kalau makan di luar harus aware nih. Ada pengunjung yang makanannya disamber mereka loh. Waspadalah, wasapadalah.


EmoticonEmoticon