14/10/2015

Jelajah Bangkok #20 - Dibuang Sayang! 15 Benda Seru yang Saya Temukan Waktu Main ke Bangkok

Langsung aja yaaa... Ini dia jeprat jepret dibuang sayang edisi Bangkok, yaitu foto-foto menarik yang belum saya muat di post-post sebelumnya (yang bicara seputar tips dan cerita akyu menjelajahi Bangkok di akhir Desember 2014 yang lalu). Ada 15 barang loh, kali ini!! Check them out, baby!




Gambar 1: Muahaha! Ini kartunnya lucu banget. Peringatan supaya nggak jongkok di atas dudukan toilet. Soalnya pas lagi sibuk ngeluarin harta karun, bisa-bisa mangkok toiletnya malah pecah dan ujung-ujungnya kita pingsan berdarah-darah. Panggilan alam pun berubah jadi panggilan rumah sakit. #nguingnguingnguing



Gambar 2: Jidat saya sedikit mengernyit melihat tulisan ini: "U Have Mouth, U Can Read, U Can Ask. Thanks." Heh. Ada kesan sindirannya, yah. Tulisan ini ada di dekat loket penjualan tiket kapal menuju Wat Arun. Mungkin dulu pernah ada yang salah naik kapal dan marah-marah?


Gambar 3: Ada beberapa tempat outdoor yang dimana di sana orang tidak diperbolehkan untuk merokok. Dendanya 2.000 Baht (sekitar Rp. 800ribu)!


Gambar 4: Menarik bahwa kursi-kursi prioritas di Bangkok, misalnya di transportasi umum atau bandara, diperuntukkan juga untuk monks (biksu), selain tentunya untuk mereka-mereka yang secara universal di berbagai negara diberikan prioritas kursi (orang tua, orang berkebutuhan khusus, ibu hamil, dan ibu yang membawa anak kecil).


Gambar 5: Wuaah... menemukan pohon yang bikin mata ijo tidak jauh dari China Town. Pohon duit! Dan cukup kagum melihat masih banyak uang yang berkibar-kibar meski posisinya ada di pinggir jalan.


Gambar 6: Ooh... ada mobil X-ray keliling punya sebuah rumah sakit di Bangkok. Bagian moncong mobilnya terlihat futuristik, suka deh lihatnya.


Gambar 7: Daaan... karena ini Thailand, maka nggak heran kalau ada vending machine si rumput laut crispy "Tao Kae Noi" dengan sejumlah pilihan varian rasa di dalamnya.


Gambar 8: Ternyata Rabbit Card yang orang pakai untuk naik BTS SkyTrain di dalamnya ada poin yang bertambah seiring dengan pemakaian kartu tersebut. Kartunya bisa di-scan ke mesin berwarna jingga ini dan poinnya bisa ditukar dengan kupon makanan atau belanja. Wuoh. Ide menarik nih untuk meningkatkan pemakaian transportasi publik. Transjakarta dooong buatin :) Ane pemakai setia TransJ nih. Kalau ada sistem ini pasti poinnya udah banyak. Kalau mau lihat cara pakai mesinnya, ada yang buat video pendeknya nih: di link ini.


Gambar 9: ternyata masih ada cukup banyak mesin telepon umum di Bangkok. Saya sempat menemukannya beberapa kali, dan umumnya ada di stasiun BTS gitu. Teleponnya bisa pakai koin, dan sepertinya ada beberapa yang juga menerima entah kartu atau uang kertas (karena ada slot yang bentuknya kotak lebar gitu, selain tempat insert koin yang bulat).


Gambar 10: Tebak deh, ini apa. Ternyata ini adalah kotak sumbangan untuk sebuah rumah sakit yang ada di Thailand. Bentuknya mencolok banget, yaitu jantung, dimana pengunjung bisa menyumbangkan uangnya melalui "pembuluh darah" yang tersedia. Besar sekali loh, ukurannya. Kreatif nih, daripada pakai kotak sumbangan biasa. Bikin orang jadi tertarik untuk mendekat dan lihat benda apakah ini.


Gambar 11: Ketika saya pergi ke Wat Arun, sedang ada renovasi besar-besaran. Untung masih ada temple yang nggak direnovasi dan bisa dinaiki sehingga saya tetap bisa merasakan serunya naik ke puncak temple. Ada banyak pekerja yang saya perhatikan naik pakai rangka ini untuk melakukan maintenance (seperti nge-cat, dsb) sampai ke bagian puncak yang tinggi. Hiii, mereka berani sekali.


Gambar 12: IndoMie yang ada dimana-mana!


Gambar 13: Snack jagung yang bungkusnya bergambar karakter kelinci LINE, Conny. Ooh, ada bonus stiker-nya juga. Stiker beneran nih, dan bukan stiker digital yang biasanya. Haha...


Gambar 14: WUOH. Juhi ikan. Grosiran pula. Fixed ngiler. AAakH, kalau saja hari itu nggak diburu waktu dan koper ai nggak penuh, udah pasti borong nih. Lumayan 'kan buat gigit-gigit sambil nge-blog. Fyi, Anda bisa menemukan juhi ikan ini (dan snack seafood lainnya) dijual di Wat Pho, nggak jauh dari halte sungai tempat Anda turun.


Gambar 15: WUOH lagi. Pohon Macaron!!! Ini sekilas dihitung sudah kelihatan ada lebih dari 1.000 piece Macaron dimana totalnya saja ada ada lebih dari 60 tingkat Macaron. Harga jual sebuah Macaron saja kalau di Jakarta sudah cukup mahal. Sebanyak ini, berapa coba harganya? Bisa beli motor baru ini.


EmoticonEmoticon