14/09/2015

Jajan #13 - Roti Bim Bam Tan Ek Tjoan

Tags

#recycledpost #throwbackMar2014

Apa yang terbayang di kepala Anda saat perut lapar di saat jam nanggung? Mie instan? Es krim? Bakso Malang? atau barangkali camilan ringan? Belakangan ini saya lagi getol dengan yang namanya Roti Tan Ek Tjoan. Kalau sedang lapar, saya akan terbayang roti dengan tagline "Setia Sepanjang Jaman" ini. Roti Tan Ek Tjoan memang sudah melegenda di kalangan masyarakat Jakarta, tak terkecuali orang tua saya yang suka sekali dengan roti ini. Maklum roti Tan Ek Tjoan dikenal dengan pembuatan alaminya yang tanpa bahan pengawet dimana roti hanya tahan tiga hari sebelum jamuran.


Sayangnya pedagang kelilingnya tak sebanyak dulu sehingga saya langsung sumringah waktu tahu ada gerobak roti Tan Ek Tjoan yang rutin ngetem di depan kantor di setiap jam makan siang. Saya pun ikut membeli roti Bim Bam setelah seorang teman menceritakan nikmatnya rasa roti tersebut dan membelinya dari sang Bapak penjual roti (dengar-dengar ada toko fisiknya di Cikini, aakh harus mampir niiih...!).




Ladies and gentlemen, please welcome: ROTI BIM BAM! Roti ini adalah roti sobek (ada 6 potong dalam satu kemasan) tanpa isi dengan warna kekuningan dan rasa manis yang pas + ngangenin. Memang enak seperti kata teman saya. :) Saya membelinya dari gerobak seharga @Rp 13.000.



Roti ini jika dipegang terasa keras, tidak seperti roti sobek lain yang umumnya melempem apabila digenggam tangan. Namun herannya, tekstur roti ini sangat lembut saat disobek dan dimakan. Bayangkan, roti ini bisa disobek ke dalam lembaran-lembaran tanpa membuat bentuknya tercubit-cubit berantakan seperti roti sobek lainnya. *demen gue motekinnya* Dibandingkan digigit sekaligus, saya bisa katakan roti Bim Bam lebih nikmat dimakan lembaran demi lembaran. Yummy! dan pastinya makin mantap jika dicocol dengan susu coklat, kopi, atau es krim. Nyam..nyam..nyam...


EmoticonEmoticon