19/09/2015

Bedah Produk #8 - Nasi Instan Korea: Praktis dan Real Nasi

#recycledpost #throwbackJun2012


Di Indonesia sempat ada beberapa perusahaan yang mencoba memproduksi nasi instan tapi umurnya nggak lama. Nasi instan, misalnya seperti yang diproduksi Garuda Food, memang siih bisa dibilang instan (tinggal memasukkan bumbu pada nasi kering dalam kemasan kemudian diseduh dengan air panas dan setelah menunggu sekitar 7 menit sudah jadi).

Tapi ternyata menunggu 7 menit cukup lama jika dibandingkan dengan masak mie instan yang jauh lebih cepat dan lebih enak. Belum lagi, ada persepsi masyarakat yang berpikir produk instan seperti ini banyak menggunakan bahan-bahan tidak alami dan kurang baik untuk kesehatan, rasanya nggak asli gituu.. sehingga tentu saja kalau disuruh pilih, lebih baik masak beras sendiri.



Nah, kalau di Korea Selatan, ada nasi instan juga lho! Tapi nasinya benar-benar nasi putih yang sudah jadi, bukan serbuk atau nasi kering dan rasanya memang asli rasa nasi. (ada juga varian lain seperti black rice, dll). Nasi ini (dalam bahasa Korea, nasi disebut 밥 atau "bab") sudah dikemas dan kalau mau makan tinggal dihangatkan di oven, kira-kira 2 menit aja. Praktis banget, benar-benar jadi nasi hangat seakan-akan baru dikeluarkan dari rice cooker.

Ada kadaluwarsanya dan bisa tahan disimpan untuk waktu yang cukup lama. Juga tidak pakai bumbu, kerupuk, atau embel-embel lainnya. Kalau memang butuh lauk bisa beli atau masak sendiri. Misalnya dimakan pakai lembaran 김 (kim) atau seaweed/nori juga enak lhooo.. Btw, di Korea banyak sekali dijual kemasan seaweed aneka ukuran dalam aneka packaging, dimana harganya juga terbilang murah dibandingkan harga seaweed yang ada di Indo. Kriuk-kriuk dan asiiin, nikmat banget dimakan sama nasi panas!! Misalnya kayak begini (satu pak kalau nggak salah isi 5 lembar):





Harganya berbeda tergantung merek (yup ada banyak merek nasi instan >> ini pertanda kalau nasi instan memiliki banyak peminat di Negri Ginseng). Untuk merek Ottogi pada gambar di atas memang terbilang murah dibanding kompetitornya dimana seringkali juga ada promo. Pada spring semester 2012 yang lalu pernah beli tiga seharga 2,000 won, pernah juga beli lima seharga 3,000 won (1 won kala itu sekitar 8 rupiah).

Sangat praktis untuk orang yang lapar dan ingin makan nasi, tapi malas memasak karena jika memakai rice cooker harus menunggu sekitar setengah jam. Satu porsi sudah cukup mengenyangkan (beratnya sekitar 200 gram), tapi kalau lapar banget bisa makan dua porsi. Sebenarnya kalau di Indonesia ada dan bisa dibuat dengan harga yang reasonable, mungkin akan laku karena memang sangat praktis dan toh, rakyat Indo benar-benar pemakan nasi.


EmoticonEmoticon