23/10/2016

Jelajah Melbourne #6 - Pre-Arrival: Numpang Lewat Canberra (yang Ternyata Sepi Sekaliii!)


Glek. Tengah malem. Di tengah gunung. Super gelap. Sinyal internet ilang. Nyaris nggak ada tanda-tanda kehidupan kecuali kangguru yang tiba-tiba bikin syok nyelonong di depan mobil. Meski nggak sendirian paniknya karena di dalam mobil ada 6 orang, hati ini tetap bertanya-tanya masihkah besok aku dapat melihat matahari. Ngeri-ngeri sedap pengalaman malam itu. #throwbackApr2015


Fyuuuh, setelah entah berapa jam mengikuti jalur penuh debu itu, praise the Lord, we made it safely to Canberra from Hyams Beach!! Astagaaaaa... emosional sekali perasaan ini. Terharu, plonggg, bahagia. Hiksss... pikiran sempat melancong kemana-mana kalau nama kita berenam besoknya bakal muncul jadi headline karena kesasar di tengah highway di gunung antah berantah itu. Ternyata itu jalur yang benar, tapi horor abis kalau perginya tengah malam.


Karena waktu sudah pagi buta, langsung deh kami meluncur ke penginapan yang telah dipesan di muka: YHA Australia.


Well... idenya bisaan aja. Nggak kurang menohok lagi: sepeda yang digantung di langit-langit untuk menunjukkan kalau hostel ini menawarkan jasa sewa sepeda.


Langsung check-in ke kamar kami yang berpintu merah ini.


Dan karena ini adalah budget accommodation, jadi bentuk tempat tidurnya adalah bunk bed. Sempet nggak enak gitu sama sesama traveler yang lagi tidur dan terbangun karena kami masuk. Padahal udah berubah wujud jadi balerina yang jago jinjit-jinjit, ples pake bisik-bisik, tapi tetep bising karena bunyi plastik dan selorotan resleting.

Yaa, maklumin aja ya kaka bulee... kami cuma manusia biasa yang butuh siraman air kamar mandi karena udah lepek, lengket, dan bau gara-gara keujanan di Kiama Blowhole dan lelarian di Hyams Beach. Anggap aja ya kak ini resiko pesan shared room, apalagi kalau kakak nggak bisa jurus tidur hibernasi kayak saya. Pisss kaka.. :)


Bangun pagi (pagi itu daylight saving berakhir, jadi horeee, ada tambahan 1 jam buat bobo karena waktu di aussie mundur 1 jam) dan nyempetin keliling sebentar ke area dekat hotel, sebelum cabut ke destinasi kami yang sesungguhnya: Melbourne. Wuauw, emang kota ini sepi sekali. Heran deh lihatnya, kota se-modern ini, dengan bangunan-bangunan khas perkotaan tapi manusianya dikit gitu...


Tembok hipster yang juga eksis membuat beberapa sudut telihat lebih berseni. Toko-toko yang ada di sini belum ada yang buka... jadi kami coba putar lagi demi mengisi perut dengan segenggam harapan, eh, sarapan pagi.


Eitsss... banyak patung yang nyeleneh di area street shopping ini...


Air mancur yang bentuknya nggak biasa.


Yeiii, ternyata ada mall di dekat tempat kami nginap. Dan fastfood selalu jadi opsi yang okeh untuk mengisi bahan bakar. Lumayanlah ada kopi dan burger di McD yang asik dilahap sebelum kami melanjutkan trip ini. Segarnyaa setelah makan, sampai lupa pengalaman yang bikin cenat-cenut semalam itu. Haha!


EmoticonEmoticon